Naik Dango di Landak Usung Semangat Swasembada Pangan

Image Thumbnail

Pembukaan Naik Dango ke 34 di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, resmi dibuka oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis, Sabtu (27/4/2019). Dalam acara pembukaan Naik Dango kali ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan beserta istri yang juga Bupati Mempawah Erlina Norsan, Wakapolda Kalimantan Barat Sri Handayani, Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Bupati Sekadau Rupinus. Selain itu acara pembukaan diikuti oleh unsur Forkopimda Provinsi, Forkopimda Kabupaten Landak, para Ketua Dewan Adat Dayak se Kalimantan Barat, pimpinan OPD Provinsi dan Kabupaten Landak, instansi vertikal, Camat se-Kabupaten Landak serta seluruh pengurus adat dan elemen masyarakat. Antusiasme masyarakat yang hadir tidak hanya berasal dari daerah Kabupaten Landak tetapi berasal dari seluruh Kabupaten se Kalimantan Barat bahkan hadir juga pengunjung yang berasal dari luar negeri seperti dari Sarawak Malaysia.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis mengungkapkan, bahwa kegiatan Naik Dango ini tidak hanya sekadar seremonial tetapi paling penting menyangkut kehidupan manusia berkaitan penyediaan pangan yang harus dikelola oleh pemerintah. "Naik Dango harus menjadi perhatian pemerintah karena ini menyangkut dengan kehidupan manusia yaitu ketersediaan pangan," ujar Cornelis, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/4/2019) sore.
Menurut Cornelis, saat ini ketersediaan pangan harus terus ada untuk mengantisipasi krisis pangan dunia yang disebabkan perubahan iklim demi terpenuhinya kebutuhan manusia. "Apabila terjadi krisis pangan dunia yang berhubungan dengan persoalan iklim masyarakat kita sudah punya persediaan di dalam dango (lumbung) padi untuk persediaan," jelas Cornelis. Dalam tradisi adat Dayak penyimpanan padi ke dalam lumbung sudah dilakukan secara turun temurun, sehingga kegiatan Naik Dango ini dilakukan sebagai perayaan ucapan syukur kepada Tuhan atas panen padi yang berlimpah dan meminta agar panen padi selanjutnya diberikan kelimpahan yang sama. Dalam kesempatan ini, Cornelis berharap dengan berkumpulnya semua perangkat adat dari berbagai daerah dapat mendiskusikan masalah yang dihadapi berkaitan ketersediaan hasil panen padi.
"Kita berkumpul di sini untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan apa yang ditemui di lapangan sehingga ada beberapa daerah produksi padinya tidak baik," katanya. Sementara itu Wakil Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Naik Dango ini sebagai wajud ungkapan syukur masyarakat Dayak atas rejeki yang diterima berupa hasil panen padi yang melimpah. "Pemerintah Provinsi mengapresiasi Naik Dango ini karena masyarakat tidak lupa untuk bersyukur kepada Jubata (Tuhan) atas rezeki hasil panen padi yang melimpah," ujar Norsan. Selanjutnya Norsan berharap ke depan hasil panen padi yang diterima juga dapat terus ditingkatkan dan kegiatan budaya seperti ini dapat terus dilakukan. "Saya berharap mudah-mudahan ke depan di Kabupaten Landak hasil panen padinya dapat bertambah banyak sehingga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan," ujar Norsan. Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa Naik Dango yang dilaksanakan satu tahun sekali memiliki makna penting untuk menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi antar daerah sehingga harus terus didukung oleh pemerintah. "Dengan kegiatan ini masyarakat adat Dayak bisa menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi melalui semua kegiatan yang dijalani, mudah-mudahan terus mendapat dukungan dari pemerintah," jelas Karolin. Menurut Karolin kegiatan Naik Dango ini memiliki makna sebagai ungkapan syukur atas terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. "Kegiatan ini berawal dari masyarakat agraris di bidang pertanian oleh karena itu hakekat utamanya adalah menyukuri hasil panen yang melimpah sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat," jelas Karolin. Selaku pemimpin di daerah, Karolin sangat mendukung kegiatan adat budaya ini mengingat sebagian besar masyarakat di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Landak adalah di bidang agraris sehingga program pertanian harus menjadi prioritas. "Pemerintah Kabupaten Landak sangat menyadari bahwa masyarakatnya berasal dari masyarakat agraris sehingga program pertanian menjadi prioritas kita," ujar Karolin. Setelah acara pembukaan, kegiatan Naik Dango dilanjutkan dengan beberapa perlombaan disertai hiburan kebudayaan Dayak yang diikuti oleh seluruh peserta kontingen untuk memeriahkan acara yang ditutup Minggu (28/4/2019).

.

Share Post: